Tugas mandiri 03
Ringkasan Wawancara tentang Pandangan terhadap identitas Nasional
Narasumber:
Nama: Ibu Siti Marlina
Usia: 42 tahun
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
⸻
Pendahuluan
Wawancara ini dilakukan dengan Ibu Siti Marlina, seorang ibu rumah tangga yang juga aktif dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal. Narasumber dipilih karena beliau dianggap memahami kehidupan sosial di tingkat keluarga dan masyarakat, serta memiliki pandangan yang realistis mengenai pentingnya identitas nasional dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat umum, khususnya seorang ibu rumah tangga, terhadap makna identitas nasional dan bagaimana nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Isi
Menurut Ibu Siti Marlina, identitas nasional merupakan jati diri bangsa Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur para pendiri bangsa. Identitas ini tidak hanya terlihat dari simbol seperti bendera atau lagu kebangsaan, tetapi juga dari sikap sopan, gotong royong, dan penghormatan terhadap perbedaan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mencontohkan bahwa nilai identitas nasional tampak dalam kegiatan sosial dan kerja bakti yang memperkuat semangat kebersamaan masyarakat. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah pengaruh budaya asing dan media sosial yang membuat banyak generasi muda lebih mengenal budaya luar daripada budaya sendiri.
Menurutnya, hal ini perlu diimbangi dengan pendidikan karakter dan penanaman nilai kebangsaan sejak dini. Ibu Siti menekankan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga identitas nasional dengan mencintai produk lokal, melestarikan bahasa Indonesia, dan menunjukkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia melalui tindakan nyata.
Penutup
Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa narasumber memandang identitas nasional sebagai jati diri bangsa yang harus dijaga melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Nilai gotong royong, sopan santun, dan rasa hormat terhadap perbedaan menjadi kunci dalam mempertahankan keindonesiaan di tengah arus globalisasi. Sebagai mahasiswa, penulis menyadari pentingnya ikut berperan aktif dalam memperkuat identitas nasional dengan cara sederhana seperti menghargai budaya lokal, berbahasa Indonesia dengan baik, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang memperkuat rasa kebersamaan. Refleksi ini menjadi pengingat bahwa menjaga identitas nasional bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab setiap warga negara Indonesia.
Komentar
Posting Komentar